Orang yang memiliki Integritas adalah orang yang bertindak sesuai dengan nilai-nilai & prinsip yang pegangnya atau dengan kata lain: setia kepada yang benar. Sedangkan orang yang jujur adalah simply orang yang tidak pernah bohong. Benar begitu bukan?.
Banyak orang rancu antara 'integritas' dan 'kejujuran' dan menganggap dua kata ini adalah sama. Padahal, pada prakteknya, dua hal ini tidak selalu sinkron.
Contoh nyata:
Ada seorang karyawan yang dekat dengan 'penguasa' kantor & pengambil keputusan. Orangnya jujur & "dianggap" dapat dipercaya. Namun, suatu ketika ada masalah di kantor & menimbulkan konflik antara karyawan lokal dan expatriate yang notabene adalah pejabat di kantor.
Takut kedudukannya yang sudah 'empuk' terancam, karyawan ini memilih berpihak kepada penguasa kantor yang jelas2 salah, melanggar peraturan & merugikan karyawan lokal. Bisa kita lihat bahwa karyawan yang 'terlihat jujur' ini sepertinya tidak memiliki integritas karena bertindak sesuai kepentingannya sendiri.
Contoh nyata kedua:
Seorang karyawan yang 'dianggap paling jujur', namun berhadapan dengan karyawan lain yang menjadi pesaing berat-nya. Karyawan 'jujur' ini merasa terancam & tersaingi. Dia melakukan manuver2 yang menjatuhkan karyawan lain dengan cara membuat cerita yang dikarang-karang sendiri, menyebar isu, dll. Sekali lagi, kita lihat bahwa kejujuran tidak selalu sejalan dengan integritas.
Menurut saya, hanyalah waktu yang bisa menjawab apakah seseorang memilki integritas atau tidak. Setelah ada badai & masalah dalam kehidupan karir-nya, barulah integritas itu teruji.
Banyak orang rancu antara 'integritas' dan 'kejujuran' dan menganggap dua kata ini adalah sama. Padahal, pada prakteknya, dua hal ini tidak selalu sinkron.
Contoh nyata:
Ada seorang karyawan yang dekat dengan 'penguasa' kantor & pengambil keputusan. Orangnya jujur & "dianggap" dapat dipercaya. Namun, suatu ketika ada masalah di kantor & menimbulkan konflik antara karyawan lokal dan expatriate yang notabene adalah pejabat di kantor.
Takut kedudukannya yang sudah 'empuk' terancam, karyawan ini memilih berpihak kepada penguasa kantor yang jelas2 salah, melanggar peraturan & merugikan karyawan lokal. Bisa kita lihat bahwa karyawan yang 'terlihat jujur' ini sepertinya tidak memiliki integritas karena bertindak sesuai kepentingannya sendiri.
Contoh nyata kedua:
Seorang karyawan yang 'dianggap paling jujur', namun berhadapan dengan karyawan lain yang menjadi pesaing berat-nya. Karyawan 'jujur' ini merasa terancam & tersaingi. Dia melakukan manuver2 yang menjatuhkan karyawan lain dengan cara membuat cerita yang dikarang-karang sendiri, menyebar isu, dll. Sekali lagi, kita lihat bahwa kejujuran tidak selalu sejalan dengan integritas.
Menurut saya, hanyalah waktu yang bisa menjawab apakah seseorang memilki integritas atau tidak. Setelah ada badai & masalah dalam kehidupan karir-nya, barulah integritas itu teruji.
0 comments:
Post a Comment